Suatu malam selasa dinihari saat masih ada di studio saya nonton sebuah film barat di SCTV, tapi ga tau judulnya apa karena saya nonton ga dari awal. Cuma karena boring akhirnya iseng pindah2 channel aja soalnya cuma ada beberapa stasiun tv lokal aja yang masih on di jam segitu. Dalam film itu ada satu scene yang membuat saya bangga akan Indonesia, dimana adegan seorang cewek memberi tas tangan ke temannya sebagai kado ulangtahunnya sambil berkata,
"Tas itu dari Indonesia."
Secuplik kata-kata tersebut mungkin ga ada artinya buat oranglain tetapi buat saya sangat berarti sekali. Karena kalimat itu berarti mengandung 'promosi Indonesia difilm komersil sekelas Hollywood'. Mmm ... Difilm Indonesia sendiri ada ga ya?
Saya jadi teringat iklan pariwisata Malaysia di tv berbayar. Ada yang sering liat, truly asia? Coba perhatikan deh konten iklannya. Semua menonjolkan budaya disamping tower kembarnya yang menjadi kebanggaan Malaysia. Tarian berbagai daerah yang sebelum ini sempat gempar karena adanya tari bali. Rakyat kita ramai2 protes katanya dicolong. Huh!
Alam hutannya yang pasti sih menurut saya itu Kalimantan.
Keindahan lautnya.
Aneka ragam makanannya.
Ckckck Terlihat indah negaranya dan memancing mata turis untuk datang ke Malaysia.
Dalam benak saya, kapan ya semua tv-tv lokal di negara saya ( Indonesia ) setiap saat menayangkan iklan keindahan dan kekayaan milik Indonesia sendiri yang jauh lebih indah dan kaya dari negara lain? Malaysia yang negaranya cuma setelapak tangan aja bisa bikin iklan pariwisata bagus kayak gitu. Ditayangin terus di tipi-tipi. Apalagi Indonesia ya yang pulaunya banyak, adat istiadatnya aneka ragam, tempat wisatanya mempesona selalu bikin decak kagum turisnya? Hmm ....
Tetapi pikiran saya terus ga bisa diam. Malaysia bisa memisahkan mana yang budaya mana yang dilihat unsur keagamaannya. Ga dicampur aduk. Jadinya lebih cepat maju dan dikenal rakyat dunia daripada Indonesia. Contohnya saja, TATTOO.
Malaysia dibilang negara Islam, tapi bisa mengadakan acara Tattoo Convention International dan menjadi agenda wisata negaranya tanpa ada kerusuhan. Dia juga punya distributor resmi alat2 tattoo. Padahal negaranya ga ada sejarah tattoo loh.
Lain Indonesia. Negara kita Indonesia Tercinta ini adalah salah satu peradaban sejarah tua adanya budaya tattoo didunia diantara beberapa negara. Mentawai ( Nias ) dan Dayak ( Kalimantan/Borneo ) adalah sejarah mulanya tattoo di Indonesia selain India, Australia, Thailand, Amerika, New Zealand, Jepang, Cina.
Bahkan orang bule saja rajin membuat film dokumenter untuk National Geographic channel mencari tahu dan mendalami budaya tattoo dipelosok Indonesia, yang pemiliknya sendiri tidak tahu samasekali soal asal-muasal kebudayaannya itu sendiri ada dinegaranya. Hihihi lucu ga ya?
Anehnya lagi rakyat Indonesia tidak mau mengakui adanya budaya tattoo dari sejarah adatnya, namun orang-orang diluar sana mengakui kebudayaan tattoo asal Indonesia.( Haaah?!? ). Habis semua apa-apa selalu dikaitkan dengan agama islamnya ( tapi Malaysia yang negara islamnya kuat kok ga gitu ya? Malah pemerintahannya mendukung acara tattoo international dengan adanya pemberian ijin penyelenggaraan buat Visit Pariwisata Malaysia kan? )
Namun yang lebih heran lagi di Indonesia adalah budaya KORUPSI dan budaya GA PUNYA MALU ga pernah disangkutkan dalam agama yang jelas2 banget diharamkan. Malah orang berlomba-lomba menjadi nabi yang memutuskan untuk mengharamkan dan memfatwakan suatu hal-hal yang terlalu mengada-ada, tapi yang mengaku2 dirinya nabi ditangkap dan dihujat.. Hebat ya rakyat Indonesia? Pemilihan dibagian otaknya selalu seenak udelnya. Dan ga mengerti kegiatan toleransi.
Disuatu saat malam dilain hari, saya nonton TVRI film dokumenter tentang Sasandu, itu loh alat musik dari Kupang. Saya juga baru liat alat musik sasandu yang dibuat dengan berbagai macam motif. Alat musik ini terbuat dari daun pohon lontar, bambu tali yang ga ada di negara manapun juga selain Indonesia, ini bisa membuat seorang turis bule yang sudah kenal Indonesia selama 22 tahun menjadi bangga dengan apa yang ada di negara kita, Indonesia. Dan menjadikan Indonesia sebagai tanah air keduanya karena keunikan-keunikan yang ditemuinya selama hidup di negri ini.
Malu saya jadinya. Saya tidak banyak tahu tentang Indonesia secara nyata dan menjelajahi tiap daerah di kepulauan NKRI.
Banyak juga orang Indonesia asli yang malah bangga bila apa yang didapat dan dipakainya adalah produk yang dibeli dari luar negeri. Malu dan Ga Mau pakai buatan Indonesia. Hhh!
Sebenarnya sih kita dibohongin dan ditipu dengan produk-produk yang ada disekitar kita dan diluar negeri. Contoh sederhana;
Pertama, saya dapat oleh-oleh sebuah tas bahu dari negeri gajah - Thailand. Tas warna marun itu dibelinya disebuah pusat souvenir di Bangkok, ada gambar gajahnya. Ternyata, di Lampung juga ada. Sama persis sis sis plek dengan tas yang saya punya. Jadi suplier utamanya siapa ya? Kalo ada yang tau atau bahkan supliernya sendiri yang baca ini tolong kabarin ya?
Kedua, ada seorang perempuan perajin barang-barang souvenir dibawain temannya oleh-oleh sebuah kerajinan tangan.Dengan senangnya sang teman memberikan souvenirnya dengan embel2, barangnya bukan bajakan, asli dari luar dan ga ada disini.
Si perempuan perajin merasa ga asing dengan souvenir tsb.
Lah terang aja asli, lah wong ini barang dagangan gue yang emang khusus gue jual diluar doang.Mana ada yang jual disini.
Hahaha... Seorang Produsen kerajinan dihadiahin hasil karya barangnya sendiri. Menang banyak dong doski. Barangnya laku. Barangnya udah dikenal orang banyak. Dan barangnya diakui buatan luar. Capek deh mikirnya.
Ketiga, saya pernah bekerja di sebuah perusahaan multinasional yang membuat sebuah produk siap pakai yang sudah mendunia namanya. Pabriknya di Indonesia, di Cimahi, Bekasi, Tangerang. Yang kerja dibagian produksinya orang-orang Indonesia, bagian manajemennya orang Indonesia - saya salah satu pegawai staf export khusus USA. Tapi jajaran level up manajerialnya orang non Indonesia. Hasil produksinya dikirim ke berbagai negara. Disortir lagi dinegara tujuan lalu diceplokin cap negaranya lalu dijual dikirim ke berbagai negara lagi, salahsatunya negara kita Indonesia. Jadi kesimpulannya? Capek lagi deh mikirnya.
Ada lagi yang mau nambahin contohnya?
Cintai produk Indonesia,
Cintai budaya asli Indonesia.
Hargai hasil buatan UKM asal negeri sendiri.
Aku Cinta Indonesia bukan I Love Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar