Berbagai keluhan ekonomi keluarga Indonesia dalam menghadapi pemenuhan kebutuhan anggota keluarga sering membuat nekad seseorang untuk membuka usaha sesuai ketersediaan modal dana dan tempatnya. Salah satu wirausaha paling populer, paling mudah dan paling banyak dilakukan adalah membuka usaha kuliner. Dari makanan dan minuman ringan sampai makanan dan minuman berat. Dipinggir jalan alias pedagang kakilima.
Sebut saja pedagang di malam hari yang banyak terdapat dipinggir-pinggir jalan: Penjual Susu Jahe. Minuman ini gampang sekali dibuatnya. hanya bermodalkan Air, Jahe, tambahkan Susu. Selagi panas, sajikan ke pembeli. Enak minum di suasana dingin.
Sebut yang lain pedagang makanan: Penjual Kue Ape. Makanan kesukaan saya. Bahan-bahan yang digunakan pun sederhana sekali. Terigu, Air, Baking powder, Gula.
Diatas itu adalah jenis makanan-minuman ringan dengan modal kecil. Adapun pengusaha bermodal besar dikeluarkan dari koceknya, seperti warung pecel lele, warung soto, warung sate, dll. Yang sedang menjamur adalah Hik atau gerobak nasi kucing. Yang disebut terakhir ini bisa besar modalnya karena si penjual membuat sendiri menu-menu sajiannya, sedangkan yang pintar pasti akan hanya bermodalkan tungku dan gerobaknya serta sentir sebagai ciri khasnya, dan menu yang ada adalah setoran dari beberapa orang seperti nasi kucingnya berisi seiris teri/tongkol/bandengoseng-oseng tempe, aneka gorengan ( tempe, tahu, ceker, bakwan, singkong goreng, telor puyuh ). Murah meriah.
Banyak sekali pedagang kaki lima yang tidak kalah enaknya dengan hasil masakan dari restoran mahal dan hotel.
Pedagang-pedagang kakilima yang harga jualannya murah bisa menolong mereka yang berkantong tidak tebal, seperti misalnya pegawai kantor level bawah, karyawan mall2 besar yang harga jual makanan-minumannya selangit tidak sebanding dengan upah mereka, orang-orang yang kelaparan saat tengah malam tetapi kehabisan masakan di rumah.
Hanya saja sering saya merasa sebal dengan ketidakdisiplinan mereka para pedagang kakilima. Menggunakan bahan makanan yang tidak pada porsinya dikarenakan ingin mendapatkan untung yang besar dari modal minim, kurangnya perhatian akan kebersihan, tempat jualan yang sering mengganggu jatah pejalan kaki.
Aneka macam menu yang dijual pun kadang membuat orang terheran-heran bahkan penasaran ingin mencicipi. Seperti misalnya Selendang Mayang, Nasi Ijo, Bir Pletok, Sop buah, Martabak unyil, Kue Lekker, Serabi, Rujak Bebeg, Nasi Jenggo di bali, Es Goyobod dari Jawa barat, Es Pisang ijo dari Makasar, Colenak dari Bandung, dll.
Indonesia kaya dengan kuliner unik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar